DASAR-DASAR PERENCANAAN
A. Perencanaan Manajemen dan Administrasi
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
B. Pengertian Perencanaan Pendidikan
Pada hakekatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan suatu keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan tersebut dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan dimasa yang akan datang, yaitu dalam jangka waktu tertentu yang akan datang.
Perencanaan didefinisikan dalam berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakang apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara definisi-definisi tersebut diantaranya:
- Menurut Prajudi Atmusudirdjo, Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan akan sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana (Abin, 2000).
- Perencanaan dalam arti yang seluas-luasnya tidak lain adlah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Bintoro Tjokroamidjodjo, 1977).
- Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa definisi diatas, dapat kita analisis dantarik beberapa butir penting yang perlu dijadikan pegangan dalam penyusunan suatu rencana. Butir-butir tersebut, diantaranya yaitu:
- Berhubungan dengan masa depan
- Seperangkat kegiatan
- Proses yang sistematis
- Hasil serta tujuan tertentu
Dengan memliki pemahaman akan pengertian perencanaan, kita dapat merumuskan sendiri fungsi dan tujuan perencanaan. Fungsi perencanaan adalah:
- Sebagai pedoman pelaksanaan pengendalian
- Menghindari pemborosan sumber daya
- Alat bagi pengembangan quality assurance, dan
- Upaya untuk memenuhi accauntabillity kelembagaan
C. Konsep Dasar Perencanaan
Perencanaan pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang disebut perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Dari definisi ini perencanaan mengandung unsur-unsur sbb:
- Sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya.
- Adanya proses
- Hasil yang ingin dicapai
- Menyangkut masa depan dalam waktu tertentu.
II. Tujuan Perencanaan
Adapun manfaat dari perencanaan yaitu:
- Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaan.
- Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
- Mengetahaui siapa yang terlibat (struktur organisasinya) baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
- Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
- Memimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu.
- Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
- Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan
- Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
- Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Adapun manfaat dari perencanaan yaitu:
- Standar pelaksanaan dan pengawasan
- Pemilihan sebagai alternatif terbaik.
- Penyusunan skala prioritas , baik sasaran maupun kegiatan
- Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
- Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
- Alat memudahakan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
- Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
- Pendahuluan
- Mengidentifikasi permasalahan pendidikan
- Analisis area masalah perencanaan
- Penyusunan konsep dan rencana
- Mengevaluasi rencana
- Menentukan rencana
- Penerapan rencana
- Rencana unpan balik
- Keadaan sekarang
- Keberhasilan dan factor-faktor kritis keberhasilan
- Kegagalan masa lampau
- Potensi, tantangan dan kendala yang ada.
- Kemampuan merubah kelemahan menjadi kekuatan dan ancaman menjadi peluang analisis.
- Mengikutsertakan pihak-pihak terkait.
- Memerhatikan komitmen dan mengkoordinasikan pihak-pihak terkait
- Mempertimbangakan efektifitas dan efisiensi, demokratis, transparan, realistis, legalistis dan praktis.
- Jika mungkin, menguji cobakan kelayakan perencanaan.
D. Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan
Secara konseptual perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara, sifat dan proses pengambilan keputusan sehingga nampaknya dalam hal ini terdapat banyak komponen-komponen yang ikut serta dalam proses pengambilan keputusan ini, antara lain: - Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dala rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan. Target yang hendak dicapai berarti cara menyamapaikannya pun akan juga mempengaruhi didalamnya. Misalnya waktu pelaksanaan, pertahapan, taksis, dan strategi dala meletakan jalur kebijakan kemana akan dibawa pendidikan itu.
- Masalah strategi adalah termasuk penganganan policy (kebijakan) secara operasional yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka ketepatan peletakan strategi ini sangat penting adanya. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan policy (kebijaksaan) ini adalah berkenaan dengan:
- Sifat dan kibijakan pendidikan nasional
- Proses nasional yang dalam tingkatan sedang berkembang
- Cara pendekatan yang dipergunakan sebagai watak sistem perencanaan.
Karakteristik perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan pemahaman tentang pendidikan. Dengan mempertimbangkan ciri-ciri pendidikan dalam perananya dalam proses pembangunan, maka perencanaan pendidikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi.
- Harus memberikan kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik seoptimal mungkin.
- Harus memberikan kesempatan yang sama bagi peserta didik.
- Harus komprehensif dan sistematis dalam arti tidak praktikal atau segmentaris tapi menyeluruh dan terpadu.
Perencanaan pendidikan pada dasarnya berpusat pada tigakomponen utama, yaitu:
- Apakah yang harus dicapai?
- Bagaimanakah perencanaan itu dimulai?
- Bagaimanakah cara mencapai yang harus dicapai itu?
Pertanyaan pertama, mempersoalkan tujuan yang merupakan titikusaha yang harus dicapai. Tujuan adalah arah yang mempersatukankegiatan pembangunan, tanpa tujuan kegiatan pembangunanpendidikan akan tidak terarah dan tidak terkendalikan. Tujuan merupakan cita-cita dan merupakan hal yang absolut dan tidak dapatditawar.
Pertanyaan kedua, mempersoalkan titik berangkat pembangunansebab pembangunan harus dimulai dari titik berangkat yang pastidalam arti tidak dimulai dari nol sama sekali tapi dimulai dari tingkatyang telah dicapai selama ini. Titik berangkat haruslah ditentukanberdasarkan evaluasi atau kajian terhadap apa yang telah diperbuatbukan apa yang harus diperbuat.
Pertanyaan ketiga, merupakan alternatif cara atau upaya untukmencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upayaini dapat saja berbentuk pendekatan, kebijakan atau bahkan strategiyang kemungkinannya amat banyak tergantung kepada kemampuanuntuk memilih mana yang paling tepat dan efektif untuk mencapaitujuan tersebut.
F. Mekanisme dan Prosedur Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan terdiri dari beberapa jenis tergantung dari sisi melihatnya. Dari tinjauan cakupannya, perencanaan pendidikan ada yang bersifat nasional atau makro, ada pula yangbersifat daerah atau regional, ada juga yang bersifat lokal dan ada pula yang bersifat kelembagaan atau institusional.
- Perencanaan Pendidikan Pada Tingkat Nasional mencakup seluruh usaha pendidikan untuk mencerdaskan atau membangun bangsa termasuk seluruh jenjang, jenis, dan isinya.
- Perencanaan Pendidikan Regional adalah perencanaan pada tingkat daerah atau provinsi yang mencakup seluruh jenis dan jenjang untuk daerah atau propinsi itu.
- Perencanaan Pendidikan Lokal adalah perencanaan pendidikan yang mencakup berbagai kegiatan untuk Kota atau Kabupaten tertentu saja
- Perencanaan Pendidikan Kelembagaan adalah perencanaan pendidikan yang mencakup satu institusi atau lembaga pendidikan tertentu saja, seperti perencanaan sekolah, atau perencanaan universitas tertentu.
Ditinjau dari posisi dan sifat serta karakteristik perencanaan, perencanaan pendidikan itu ada yang bersifat terpadu, dan yang bersifat komprehensif, ada yang bersifat transaksional dan ada pula yang bersifat strategik.
- Perencanaan Pendidikan Terpadu atau Integrated Educational Planning Mengandung arti bahwa perencanaan pendidikan itu mencakup seluruh aspek esensial pembangunan pendidikan dalampola dasar perencanaan pembangunan nasional.
- Perencanaan Pendidikan Komprehensif Mengandung konsep keseluruhan yang disusun secara sistemik dan sistematik. Seluruh aspek penting pendidikan mencakup dan disusun secara teratur danrasional hingga membentuk satu keseluruhan yang lengkap dansempurna.
- Perencanaan Strategik adalah perencanaan yang mengandungpendekatan Startegic Issues yang dihadapi dalam upaya membangun pendidikan. Perencanaan pendidikan strategik ini bertitik tolak dari gagasan untuk menanggulangi National Emerging Issues dan bertitik tolak daripikiran bahwa sumber-sumber daya itu amat langka, karena itu enggunaannya harus diatur secermat dan seefisien mungkin hingga output yang diharapkan memang merupakan keluaran yang efektif.
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar